BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara
hingga pergaulan hidup
tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem
pengaturan pergaulan tersebut
menjadi saling menghormati
dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan
lain-lain. Maksud pedoman pergaulan
tidak lain untuk menjaga
kepentingan masing-masing yang
terlibat agara mereka
senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta
terjamin agar perbuatannya
yang tengah dijalankan
sesuai dengan adat kebiasaan
yang berlaku dan
tidak bertentangan dengan
hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya
etika di masyarakat kita.
Etika profesi sangat diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk bidang
teknologi informasi, dipergunakan untuk membedakan baik dan buruk atau apakah
perilaku tokoh IT bertanggung jawab atau tidak. Saat ini banyak sekali orang di
bidang IT menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri password lewat komputer dengan keahlian
mereka. Contoh seperti itu yang harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai
dengan kode etik yang telah disepakati.
Tujuan
utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalammasyarakat tanpa
mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Maka dari itu sangatlah penting
dan relevan bila dalam makalah ini penulis mengangkat judul tentang "
Pentingnya Etika Profesi dalam
Bidang Teknologi Informasi".
1.2.
Rumusan Masalah
a.
Pengertian Etika,
Profesi dan Kode Etik Profesi
b.
Pentingnya Etika
Profesi
c.
Peranan Etika dalam
Profesi
1.3.
Tujuan
Tujuan dari makalah “Pentingnya Etika Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi” adalah:
a.
Dapat mengetahui dan memahami pentingnya etika profesi dalam bidang teknologi informasi.
b.
Untuk mengetahui bagaimana
perkembangan etika profesi dalam bidang teknologi informasi.
c.
Untuk mengetahui akibat yang akan
terjadi apabila tidak ada etika profesi dalam bidang teknologi informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau
lazim juga disebut etik, berasal
dari kata Yunani ethos yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah
laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli
berikut ini :
a.
Drs. O.P. SIMORANGKIR
: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik.
b.
Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
c.
Drs. H. Burhanudin
Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
2.2.
Pengertian Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan
pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi,
yaitu :
a.
Adanya pengetahuan
khusus, yang biasanya
keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
b.
Adanya kaidah
dan standar moral yang
sangat tinggi. Hal
ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya
pada kode etik profesi.
c.
Mengabdi pada
kepentingan masyarakat,
artinya setiap pelaksana
profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
d.
Ada izin
khusus untuk menjalankan
suatu profesi. Setiap
profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan
masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu
profesi.
2.3.
Pentingnya Etika Profesi
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya
melalui rangkaian tindakan sehari-hari.
Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama
bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.
Dengan demikian, etika akan memberikan
semacam batasan maupun standar
yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam
kelompok sosialnya. Dalam
pengertiannya yang secara
khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan
dalam bentuk aturan (code)
tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip moral
yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara
logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari
kode etik. Dengan demikian etika adalah
refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Selanjutnya, karena kelompok
profesional merupakan kelompok
yang berkeahlian dan berkemahiran
yang diperoleh melalui
proses pendidikan dan
pelatihan yang berkualitas dan
berstandar tinggi yang
dalam menerapkan semua
keahlian dan kemahirannya yang
tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan
sejawat, sesama profesi
sendiri.
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit
profesional tersebut ada kesadaran kuat
untuk mengindahkan etika
profesi pada saat
mereka ingin memberikan jasa
keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika
profesi, apa yang
semual dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang
sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan
berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas
diberikan kepada para elite profesional ini.
2.4.
Pengertian Kode Etik Profesi
Kode etik profesi
merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk
kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu
profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok
profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri.
Kode Etik dapat
diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai
pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi,
bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan
anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional
suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai
professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada
masyarakat.
2.5.
Peranan Etika dalam Profesi
Nilai-nilai etika itu tidak hanya
milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap
kelompok masyarakat, bahkan
kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu
bangsa. Dengan nilai-nilai etika
tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur
kehidupan bersama. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai
nilai-nilai yang menjadi landasan dalam
pergaulan baik dengan
kelompok atau masyarakat
umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan
ini sering menjadi pusat
perhatian karena adanya
tata nilai yang
mengatur dan tertuang secara
tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para
anggotanya. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku
sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan
yang telah disepakati bersama
(tertuang dalam kode
etik profesi), sehingga
terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Etika
profesi dalam bidang Teknologi Informasi
sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena etika
akan memberikan semacam batasan
maupun standar yang akan mengatur
pergaulan manusia di dalam
kelompok sosialnya. Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi manusia. Etika membantu manusia untuk
mengambil keputusan secara tepat dalam menjalani hidup ini. Penerapan etika
profesi dalam bidang Teknologi Informasi dapat mencegah terjadinya kejahatan
dalam dunia IT. Seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap etika profesi
dalam bidang Teknologi Informasi akan mendapatkan sangsi berupa sangsi sosial
(sangsi skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat dimaafkan)
atau sagsi hukum (sangsi skala besar, merugikan orang lain, pelaku dapt dikenai
hukum pidana). Tanpa etika profesi,
apa yang semual dikenal sebagai
sebuah profesi yang terhormat
akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah
biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan
ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan
yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://yogapw.wordpress.com/2009/10/29/c-etika-profesi-dalam-dunia-teknologi-informasi
AY MHON IZIN COPY MATERINYA YAA
BalasHapus